Contoh Proposal Skripsi PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH
DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO
Proposal Skripsi
Proposal
ini disusun guna untuk memenuhi tugas Individu
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu: Dr. Sumiarti, M.Ag
Oleh:
Fuad Ma’sum
1522402186
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI
PURWOKERTO
2018
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH
DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO
A. Latar Belakang Masalah
Upaya
pembentukan karakter menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan
hidup. Salah satu usaha pembentukan karakter yaitu melalui dunia pendidikan,
karena pendidikan merupakan usaha sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan
fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya
(insan kamil). Dalam pembentukan insan kamil perlu adanta tempaan dari seorang
pendidik terhadap muridnya, namun mendidikan yang dimaksud tidak hanya pada
ranah kognitifnya melainkan dalam ranah afektif dan psikomotoriknya.[1]
Seperti
pernyataan Theodore Rosevelt yang dikutip oleh Thomas Lickona menerangkan bahwa
mendidik seseorang hanya pada pikirannya saja dan tidak pada moralnya sama
artinya dengan mendidik seseorang yang berpotensi menjadi ancaman masyarakat.[2] Oleh karena itu untuk memperpaiki moralitas dan karakter siswa, maka sudah semestinya pendidikan karakter diimplementasikan.
Melalui pendidikan karakter ini diharapkan dapat mendorong para siswa untuk menjadi manusia yang berintelektual dan berkepribadian unggul, dan berakhlak mulia sebagaimana tujuan dan
fungsi pendidikan nasional.
Penerapan pendidikan karakter religius sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini bukan hanya anak usia
dini hingga remaja, tetapi juga di usia dewasa pendidikan karakter religius mutlak diperlukan demi kelangsungan bangsa ini. Karena karakter
religius (islami) merupakan suatu sifat yang melekat pada diri seseorang atau benda yang menunjukkan identitas, ciri, kepatuhan ataupun kesan
keislaman. Karakter islam yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruhi orang disekitarnya untuk berperilaku islami juga.
Karakter islam yang melekat pada diri seseorang akan terlihat dari cara berpikir dan bertindak, yang selalu dijiwai
dengan nilai-nilai Islam. Bila dilihat dari segi perilakunya, orang
yang memiliki karakter islami selalu menunjukkan keteguhannya dalam keyakinan,
kepatuhannya dalam beribadah, menjaga hubungan baik sesama manusia dan alam
sekitar. Bila dilihat dari segi tata cara berbicara, orang yang berkarakter
islami akan selalu berbicara dengan bahasa yang sopan, selalu mengucapkan salam
saat berjumpa ataupun berpisah. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh
siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral, dalam hal ini siswa
diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang di
dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.[3]
Melihat kondisi pendidikan di Indonesia yang dipandang belum memenuhi harapan yang ideal, akhirnya
munculah sekolah-sekolah yang mengadakan sistem sekolah berbasis pesantren. Di SMK
Pesantren Al Kautsar Purwokerto pembentukan
karakter religius ini melalui metode Halaqah. SMK Pesantren Al Kautsar
Purwokerto adalah sebuah lembaga pendidikan Formal yang berada dibawah naungan
departemen pendidikan Nasional dengan berbadan hokum menginduk ke yayasan Nurul
Hidayah berafiliasi dengan pondok pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto,
yang berada dijalan Letkol Pol Soemarto Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara.
Karena letaknya yang didalam wilayah pondok pesantren maka ada point plus yang
nantinya sangat menunjang dalam proses pembentukan karakter religius bagi
siswa.
Menurut
Bapak Tohirin, M.Pd selaku kepala sekolah di SMK Pesantren Al Kautsar
Purwokerto Visi Halaqoh di SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto adalah
Membentuk anak yang berkarakter, religius dan berkepribadian Islami. Salah satu
tujuannya adalah untuk pembentukan siswa yang memiliki karakter baik dan taat
kepada agamanya. Metode Halaqoh ini merupakan metode pembelajaran Khusus PAI untuk
menunjang pemahaman siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
dilakukan pada luar jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode Halaqah
yaitu berupa forum musyawarah maupun diskusi dengan keadaan
duduk melingkar. Di dalamnya membahas materi PAI yang meliputi Aqidah, Akhlak, Tarikh.[4]
Dalam
Observasi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti pada hari Jumat, 11 Mei
2018, peneliti memperoleh informasi bahwa SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto
dalam Pembentukan Karakter Religius tidak hanya dalam pembelajaran kelas saja,
akan tetapi melalui Metode Halaqah. Metode Halaqah dijadikan
sebagai sarana pembentukan karakter pada siswa. Peneliti mengamati pelaksanaan
metode halaqoh ini pada hari Jumat, 11 Mei 2018 setelah selesai melaksanakan
shalat dhuhur. Halaqoh ini dilakukan di halaman ruang kelas masing-masing siswa. Pada saat itu siswa mendengarkan ustadz/ ustadzah yang
bercerita mengenai kisah Nabi Muhammad SAW. Siswa antusias untuk mendengarnya. Setelah selesai siswa diminta menyimpulkan hikmah dari cerita tersebut. Hikmah tersebut adalah sikap menyakini bahwa Allah berada di mana saja.
Disitulah pembentukan nilai nilai pendidikan karakter religius mulai ditanamkan oleh ustadz/ ustadzah kepada siswanya. Dengan cara menerapkan
hikmah dari cerita itu dalam kehidupan sehari-hari siswa, terutama di sekolah, seperti hikmah selalu meyakini, mengingat dan selalu beribadah
kepada Allah SWT di mana dan kapan saja.[5]
Proses pembentukan karakter yang berlangsung di SMK Al
Kautsar Purwokerto ini yang lebih menarik lagi dikarenakan dalam prosesnya
tidak hanya disaat jam sekolah, melainkan berada di asrama, dikarenakan siswa
siswi yang telah diterima disekolah akan langsung diasramakan, ada asrama
tersendiri bagi siswa dan siswi dengan kapasitas dan fasilitas memadai,
sehingga sangat menunjang dalam proses pembentukan karakter terutama karakter
religius dikarenakan siswa dan siswi selalu dikontrol perkembangan dan
karakternya oleh pembimbing di asrama dan guru disekolah.
Berdasarkan
pemaparan tentang pentingnya pembentukan
karakter religius di sekolah,
sebagai salah satu upaya menyiapkan generasi bangsa Indonesia dengan
berkarakter baik, terutama dalam pembuntukan karakter religius di Smk Al Kautsar
Purwokerto, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang “Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk Pesantren Al
Kautsar Purwokerto”.
B.
Definisi Operasional
Agar
tidak terjadi kekeliruan dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam
judul skripsi ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang
terdapat dalam judul skripsi ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Pembentukan
Karakter
Pembentukkan Karakter berarti
proses, cara atau perbuatan membetuk sesuatu. Membentuk berarti menjadikan atau
membuat sesuatu dengan bentuk tertentu berarti perlu pula membimbing,
mengarahkan atau mendidik watak, pikiran, kepribadian, karakter dan sebagainya.[6]
2.
Karakter
Religius
Menurut Kementerian Pendidikan
Nasional Karakter religius adalah sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter Religius yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah nilai-nilai religiusitas yang diajarkan kepada
siswa di sekolah, khususnya dalam pembelajaran di kelas melalui beberapa
kegiatan yang sifatnya religius. Aspek karakter religius yang dapat diajarkan
kepada siswa da-lam pembelajaran meliputi : mensyukuri keunggulan manusia
sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain, bersyukur
kepada Tuhan karena menjadi warga bangsa Indonesia, merasakan kekuasaan Tuhan
yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta, merasakan
kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia, dan mengagumi
kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.[7]
3.
Metode Halaqah
Metode (Method) berasal dari dua
kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui”, hados berarti “jalan” atau
“cara”. Metode berarti cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Metode
dapat pula diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara pekerjaan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.[8] Halaqah dapat diartikan sekumpulan orang yang ingin
mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius. Iistilah Halaqah
(lingkaran) biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang
secara rutin mengkaji ajaran islam dengan peserta dalam sekelompok kecil
sejumlah 3-12 orang mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum)
tertentu.[9] Halaqah dalam
penelitian ini merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan
khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (Tarbiyah Islamiyah).
Metode Halaqah yang peneliti
maksud disini merupakan cara pembelajaran khusus PAI yang terprogram dengan
membentuk lingkaran untuk mengkaji ajaran islam, terdiri dari 10 sampai 12
siswa, yang dilakukan oleh SMK Al Kautsar Purwokerto. Metode halaqoh wajib
diikuti oleh seluruh anggota sekolah (siswa dan ustadz/ ustadzah) dan
akan diberikan nasehat, peringatan, bahkan sanksi apabila tidak mengikuti tanpa
izin. Metode halaqoh di SMK Al Kautsar dilakukan setiap seminggu sekali yaitu
pada hari Jumat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil kesimpulan
menjadi rumusan masalah, yaitu “Bagaimana Proses Pembentukan
Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk Pesantren Al
Kautsar Purwokerto?”
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang bagaimana
Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk
Pesantren Al Kautsar Purwokerto.
2.
Manfaat
penelitian
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan
tersebut diharapkan dari penelitian ini memliki manfaat sebagai berikut:
a.
Manfaat
teoritik
Hasil penelitian ini di harapakan memberikan sumbangan pemikiran
dan ide dalam khazanah perkembangan proses pendidikan agama Islam khususnya
dalam perbendaharaan pustaka skipsi di IAIN Purwokerto.
b.
Manfaat
praktis
1)
Bagi
siswa memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bahwa karakter regius dapat
dibentuk melalui metode halaqoh.
2)
Bagi
pendidik, penelitian ini sebagai dokumentasi tertulis untuk mengembangkan
metode halaqoh yang menyenangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam
pembentukan karakter.
3)
Bagi
SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto, hasil penelitian ini akan memberikan
sumbangan dokumentasi abadi mengenai metode halaqah dan sebagai evaluasi
metode halaqoh yang di lakukan oleh SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto.
4)
Bagi
peneliti, mendapatkan pengalaman secara langsung tentang bagaimana pembentukan
karakter religius siswa melalui metode halaqoh di Smk Pesantren Al Kautsar
Purwokerto.
E. Kajian Pustaka
1.
Kerangka Teori
Menurut Departemen Pendidikan Nasioanl, dalam
menereapkan pendidikan karakter yang salah satunya adalah karakter religius
maka didefinisikan terlebih dahulu yaitu Pembentukkan Karakter yang berarti proses, cara atau perbuatan
membetuk sesuatu. Membentuk berarti menjadikan atau membuat sesuatu dengan
bentuk tertentu berarti perlu pula membimbing, mengarahkan atau mendidik watak,
pikiran, kepribadian, karakter dan sebagainya.[10]
Menurut
Kementerian Pendidikan Nasional Karakter religius adalah sikap dan perilaku
patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Karakter Religius yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai-nilai
religiusitas yang diajarkan kepada siswa di sekolah, khususnya dalam
pembelajaran di kelas melalui beberapa kegiatan yang sifatnya religius. Aspek
karakter religius yang dapat diajarkan kepada siswa da-lam pembelajaran
meliputi : mensyukuri keunggulan manusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa
dibandingkan makhluk lain, bersyukur kepada Tuhan karena menjadi warga bangsa
Indonesia, merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai
keteraturan di alam semesta, merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama
yang ada di dunia, dan mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan
dalam berbagai mata pelajaran.[11]
Metode Halaqah dapat
diartikan sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara
serius. Iistilah Halaqah (lingkaran) biasanya digunakan untuk
menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran islam
dengan peserta dalam sekelompok kecil sejumlah 3-12 orang mereka mengkaji Islam
dengan manhaj (kurikulum) tertentu.[12] Halaqah dalam
penelitian ini merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan
khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (Tarbiyah Islamiyah).
2.
Penelitian Relevan
Pendidikan karakter telah banyak dibahas
oleh para ahli yang telah melakukan penelitian baik yang muncul dalam bentuk
buku-buku, makalah, jurnal dan sebagainya. Dalam penyusunan skripsi penulis
menemukan referensi yang dijadikan sebagai bahan kajian mengenai teori-teori
yang mendukung dari penelitian yang penulis angkat, antara lain;
Dalam karya Abdul Majid dan Dian Andayani
yang berjudul“Pendidikan Karakter Perspektif Islam”. Buku tersebut
dijelaskan bahwa ajaran-ajaran karakter atau akhlak pada dasarnya bersumber dan
bertujuan untuk menumbuhkan public culture, tetapi bahan tersebut tidak
bisa dilepaskan dan erat hubungannya dengan upaya meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT (Religius). Dijelaskan pula esensi pendidikan
karakter, tujuan pendidikan karakter, dan strategi pendidikan karakter.[13]
Buku karya Suyadi dengan buku berjudul “Strategi
Pembelajaran Pendidikan Krakter”. Di buku tersebut dijelaskan pendidikan
karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terancam dalam mengetahui
kebenaran atau kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan
sehari-hari. Buku tersebut menjelaskan tentang strategi pembelajaran karakter,
wawasan pembelajaran karakter, dan dasar-dasar pembelajaran karakter.[14]
Penelitian tentang pendidikan karakter
ini bukanlah penelitian yang pertama, akan tetapi pernah juga diteliti oleh
Fakih Hamdani, yang mana dalam skipsinya yang berjudul Pembentukan karakter
religius pada pesertadidik di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun
ajaran 2011-2012, menjelaskan bahwa pembentukan karakter dapat dilakukan
melalui keteladanan, pembiasan, penciptaan suasana yang kondusif, penanaman
kedisiplinan, serta integrasi dan Internalisasi.
Keteladanan berfungsi membentuk karakter
religius dimensi praktek peribadatan, penghayatan, dan pengalaman. Penciptaan
suasana yang kondusif berfungsi membentuk karakter religius dimensi
penghayatan, pengalaman, praktek peribadatan, dan pengetahuan agama. Penanaman
kedisiplinan berfungsi membentuk karakter religius dimensi praktek peribadatan.
kemudian internalisasi yang berfungsi membentuk karakter religius dimensi
keyakinan dan penghayatan.[15]
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Ifah Fajriya pada tahun 2010 yang berjudul “Metode Pengembangan Karakter
Anak di TK diponegoro 106 Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Dalam skipsi
tersebut membahas cara yang diupayakan guru dalam menumbuhkembangkan karakter (Fitroh,
Akhlak) yang ada pada anak dengan merujuk karakter dasar pendidikan yang
dirumuskan oleh Indonesia Heritage Fondation (IHF) yang dilakukan di TK
diponegoro 106 Purwokerto tahun pelajaran 2009-2010.[16]
Skipsi tersebut memiliki persamaan dan
perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, diantara persamaannya adalah
sama-sama membahas pendidikan karakter. Sedangkan letak perbedaannya adalah
skipsi tersebut membahas metode dalam pengembangan karakter sedangkan peneliti
membahas tentang pola atau konsep atau metode halaqoh yang digunakan dalam
pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SMK Al
Kautsar Purwokerto.
Selain itu ada pula penelitian yang
dilakukan oleh Maskinil Fuad, Dosen Jurusan Dakwah STAIN Purwokerto pada tahun
2013 dengan judul; “Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk
Kepribadian Muslim (Studi Etnografi pada Komunitas Jma’ah Tarbiyah di kota Purwokerto)”.
Fokus penelitian tersebut fokus pada proses halaqah sebagai bimbingan kelompok
dalam suatu komunitas yang dalam hal ini adalah komunitas Jama’ah Tarbiyah di
Purwokerto dengan studi etnografi, yaitu meneliti dengan mengamati
gelaja-gejala sosial yang timbul dalam komunitas tersebut. Beliau mengamati
kasus tersebut sebagai Tesis Doktoral Jurusan Bimbingan dan Konseling Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).[17]
Sementara itu, dalam penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan pada pembentukan karakter religius siswa melalui
metode halaqoh di SMK Al Kautsar
Purwokerto.
Kemudian Perbedaan lainnya adalah peneliti menggunakan jenis penelitian
lapangan (field research) yaitu suatu konsep keseluruhan untuk
mengungkapkan rahasia tertentu, yang dilakukan dengan cara menghimpun data
dalam keadaan sewajarnya, menggunakan cara bekerja yang sistematik, terarah dan
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak hilang sifat keilmiahanya atau
serangkaian kegiatan serta proses menjaring data dan informasi yang bersifat
sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan
tertentu pada obyeknya.
F. Metode Penelitian
1.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan
(field research) yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di
lokasi penelitian.Penelitian ini memiliki sifat penyusunan deskriptif, dimana
ditunjukkan untuk menganalisis dan menyajikan keadaan yang sebenarnya terjadi
di lokasi penelitian, jenis datanya yaitu kualitatif. Menurut Bogdan dan
Taylor, metodologi kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dari perilaku
yang dapat diamati.[18]
Pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis
untuk menemukan teori yang ada di lapangan. Penulis memilih jenis penelitian
kualitatif karena penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana implementasi
pendidikan karakter peduli lingkungan di SMK Al Kautsar Purwokerto.
2.
LokasiPenelitian
Penentuan lokasi penelitian pada suatu tempat merupakan masalah yang sangat penting guna mendapatkan data-data yang akurat. Adapun lokasi dari penelitian ini
adalah SMK Al Kautsar Purwokerto, Jl.Letkol Pol Soemarto karangsuci Purwanegara
purwokerto Utara Banyumas..
3.
Subjek
dan Objek Penelitian
a.
Subjek
Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama
data penelitian yaitu mengenai variabel-variabel yang
diteliti. Sumber utama data dalam penelitian ini
adalah:
1)
Guru Mata Pelajaran PAI SMK Al Kautsar Purwokerto Pada subjek ini memiliki peran yang sangat penting
sebagai pemegang kebijakan
segala aktifitas yang ada
2)
Pembimbing
Kegiatan Halaqah
3)
Siswa Siswi SMK Al Kautsar (Peserta Halaqah)
b.
Objek
Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian
kualitatif yaitu situasi sosial, yang terdiri dari tiga komponen yairu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).[19] Adapun objek dalam
penelitian ini adalah Pembentukan
Karakter Religius Siswa melalui Metode Halaqah di SMK Al Kautsar Purwokerto.
4.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang
dibutuhkan dalam merealisasikan penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan penulis
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[20] Dalam menggunakan metode observasi yaitu untuk mengumpulkan data yang sedang diteliti. Observasi yang dilakukan adalah terjun langsung ke lapangan dan melihat proses implementasi pendidikan karakter religius di SMK Al Kautsar Purwokerto.
b.
Wawancara
Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukkan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.[21]
Metode wawancara digunakan untuk mengetahui lebih dalam dan jelas menegenai implementasi pendidikan karakter religius di SMK Al Kautsar
Purwokerto. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan
yaitu Guru Mapel PAI, Pembimbibg kegiatan Halaqah dan Siswa Siswi SMK Al
Kautsar peserta halaqah.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun gambar. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film.[22] Metode ini digunakan untuk memperoleh data penguat pada kegiatan
implementasi pendidikan karakter peduli lingungan di SMK Al Kautsar Purwokerto.
5.
Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam
kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.[23]
Penelitian
kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan, oleh karena itu metode yang digunakan
adalah analisis non teknik.
Dalam menganalisis data kualitatif penulis
menggunakan langkahn langkah sebagai berikut:
a. Data Reduction ( Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Jadi dari data tentang bagaimana implementasi
pendidikan karakter Religius di SMK Al Kautsar Purwokerto yang diperoleh di
lapangan yang jumlahnya cukup banyak penulis hanya memilih hal-hal yang penting
saja dan membuang hal-hal yang tidak perlu.
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori sehingga akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang difahami tersebut.
c. Conclusion Drawing/verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Metode ini penulis gunakan untuk
mengambil kesimpulan dan verifikasi dari berbagai informasi yang di peroleh di
SMK Al Kautsar Purwokerto, baik itu hasil wawancara, observasi, maupun
dokumentasi.Sehingga dapat diketahui inti dari penelitian ini.
G.
Sistematika Pembahasan
Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap pokok-pokok permasalahan yang
akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis akan mendeskripsikan dalam
sistematika, yaitu:
Bagian
pertama, dari skripsi ini memuat Halaman Judul, Halaman Pernyataan
Keaslian, Halaman Pengesahan, Halaman Nota Dinas Pembimbing, Abstrak, Halaman
Moto, Halaman Persembahan dan Halaman Kata Pengantar, Daftar Isi yang
menerangkan point bahasan dari isi skripsi secara komprehensif, serta Daftar
Tabel.
Bagian Kedua, memuat pokok pokok permasalahan yang
dibahas yang terdiri dari lima bab.
BAB I PENDAHULUAN,
Pendahukuan yang memuat
pola dasar penyusunan dan langkah penelitian. Yang meliputi latar belakang
masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kajian pustaka, dan sistematika pembahasan.
BAB II: BERISI
LANDASAN TEORI
Berisi tenang hal yang terkait
dengan penelitian, yaitu Bagian pertama tentang pembentukan karakter religius
meliputi: pengertian karakter religius, tujuan pendidikan karakter religius,
nilai-nilai karakter religius, tahap perkembangan karakter religius, proses
pembentukan karakter religius. Bagian kedua tentang metode halaqah meliputi:
metode dalam perspektif pendidikan, sejarah metode halaqoh, pengertian halaqah,
tujuan halaqoh, rukun halaqoh, adab-adab halaqoh, agenda aktifitas halaqoh,
unsur-unsur halaqoh, sasaran halaqoh.
BAB III METODE
PENELITIAN
Berisi tentang hal yang meliputi meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data. Dari metode penelitian ini akan di
peroleh data tentang pembentukan karakter religius melalui metode halaqoh.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Meliputi, gambaran umum SMK Al Kautsar Purwokerto yang meliputi
sejarah berdirinya, letak geografis, visi misi, struktur organisasi, keadaan
guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, hasil penelitian,
analisis data pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SMK
Al Kautsar Purwokerto.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang
berisi penutup. Dalam penutup ini berisi tentang kesimpulan dari penulis yang
diakhiri dengan kata penutup.
Bagian Ketiga, dari skrripsi ini merupakan bagian
akhir, yang didalamnya akan disertakan pula daftar pustaka, lampiran lampiran
dan daftar riwayat hidup. Demikian gambaran sistematika penulisan skripsi yang penulis susun
untuk memudahkan pembaca dalam menyimak dan memahami karya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2007. Menyiapkan
Masa Depan Anak secara Islami. Jakarta: Sinar
Grafika Offset.
Andayani,
Abdul Majid & Dian. 2013. Pendidikan Karakter Perspktif Islam.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. 2001.
Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Fajriya,
Ifah. 2010. “Metode pengembangan karakter Anak di TK diponegoro 106
Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Skripsi. STAIN Purwokerto.
Fuad, Maskinul. 2013. “Halaqah
Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk Mengembangkan Kwpribadian Muslim (Studi
Etnografi pada Komunitas Jma’ah Tarbiyah di kota Purwokerto)”. Tesis. UPI
Bandung.
Hamdani, Fakih. 2012. “Pembentukan
karakter religius pada pesertadidik di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten
Banyumas Tahun ajaran 2011-2012”. Skripsi. STAIN Purwokerto.
Ilahi, Muhammad Takdir. 2012. Revitalisasi
Pendidikan Berbasis Moral. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik,. Bandung: Nusa Media.
Megawangi,
Ratna. 2004. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta:
BP. Migas.
Moleong,
Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mustari,
Mohamad . 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Pupuh,
Fathurrohman. 2013. Pengembangan
Pendidikan Karakter.
Bandung: Refika Aditama.
Samsul Munir
Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami, (Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2007), Hlm. 15.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R
& D. Bandung:
Alfabeta.
Suyadi.
2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
KERANGKA SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAAN KEASLIAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
PEDOMAN TRANSLITERASI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Definisi Operasional
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Kajian Pustaka
F. Sistematika Pembahasan
BAB II PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH
A. Pembentukan Karakter
B. Karakter Religius
C. Metode Halaqah
BAB III METODE PENILITIAN
A. Loasi Penelitian
B. Jenis Penilitiab
C. Teknis Analaisisi data
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajiuan Data
B. Analisis Data
C. Faktor Pendukung dan Pengha,bat
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
[1]
Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral,
(Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), Hlm. 25.
[2] Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), Hlm. 3.
[3]
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun
Bangsa, (Jakarta: BP. Migas, 2004). Hlm. 5.
[4] Wawancara dengan Kepala
Sekolah pada hari jumat, 11 Mei 2018 di ruang
kepala sekolah pukul 10.00 WIB
[5] Wawancara dengan ustadz Abbas S.Pd.I pada hari Jumat, 11 Mei 2018 di ruang
kelas XI TKJ pukul 13.00 WIB
[6]
Depdiknas, Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Depdiknas, 2001), Hlm. 135.
[7]
Fathurrohman Pupuh, Pengembangan
Pendidikan Karakter, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Hlm. 106.
[8]
Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2014). Hlm. 12
[9] Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami,
(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Hlm. 15.
[10]
Depdiknas, Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Depdiknas, 2001), Hlm. 135.
[11]
Fathurrohman Pupuh, Pengembangan
Pendidikan Karakter, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Hlm. 106.
[12] Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami,
(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Hlm. 15.
[13]
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspktif Islam,
(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 12.
[14]
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), Hlm. 6.
[15] Fakih Hamdani. “Pembentukan karakter religius pada pesertadidik
di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun ajaran 2011-2012”.
Skripsi. STAIN Purwokerto. 2012.
[16]
Ifah Fajriya. “Metode pengembangan karakter Anak di TK diponegoro 106
Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Skripsi. STAIN Purwokerto. 2010.
[17] Maskinul Fuad. “Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk
Mengembangkan Kwpribadian Muslim (Studi Etnografi pada Komunitas Jma’ah
Tarbiyah di kota Purwokerto)”. Tesis. UPI Bandung. 2013.
[18]
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 4.
[19] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm. 229.
[20] Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2010), hlm. 203.
[21]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 194.
[22] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 216.
[23]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 334.
Komentar
Posting Komentar