Contoh Proposal Skripsi PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO

Description: ASAAA.jpg
Proposal Skripsi
Proposal ini disusun guna untuk memenuhi tugas Individu
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu: Dr. Sumiarti, M.Ag

Oleh:
Fuad Ma’sum
1522402186



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2018

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH DI SMK PESANTREN AL KAUTSAR PURWOKERTO

A.    Latar Belakang Masalah
Upaya pembentukan karakter menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup. Salah satu usaha pembentukan karakter yaitu melalui dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan usaha sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil). Dalam pembentukan insan kamil perlu adanta tempaan dari seorang pendidik terhadap muridnya, namun mendidikan yang dimaksud tidak hanya pada ranah kognitifnya melainkan dalam ranah afektif dan psikomotoriknya.[1]
Seperti pernyataan Theodore Rosevelt yang dikutip oleh Thomas Lickona menerangkan bahwa mendidik seseorang hanya pada pikirannya saja dan tidak pada moralnya sama artinya dengan mendidik seseorang yang berpotensi menjadi ancaman masyarakat.[2]  Oleh karena itu untuk memperpaiki moralitas dan karakter siswa, maka sudah semestinya pendidikan karakter diimplementasikan. Melalui pendidikan karakter ini diharapkan dapat mendorong para siswa untuk menjadi manusia yang berintelektual dan berkepribadian unggul, dan berakhlak mulia sebagaimana tujuan dan fungsi pendidikan nasional.
Penerapan pendidikan karakter religius sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini bukan hanya anak usia dini hingga remaja, tetapi juga di usia dewasa pendidikan karakter religius mutlak diperlukan demi kelangsungan bangsa ini. Karena karakter religius (islami) merupakan suatu sifat yang melekat pada diri seseorang atau benda yang menunjukkan identitas, ciri, kepatuhan ataupun kesan keislaman. Karakter islam yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruhi orang disekitarnya untuk berperilaku islami juga.
Karakter islam yang melekat pada diri seseorang akan terlihat dari cara berpikir dan bertindak, yang selalu dijiwai dengan nilai-nilai Islam. Bila dilihat dari segi perilakunya, orang yang memiliki karakter islami selalu menunjukkan keteguhannya dalam keyakinan, kepatuhannya dalam beribadah, menjaga hubungan baik sesama manusia dan alam sekitar. Bila dilihat dari segi tata cara berbicara, orang yang berkarakter islami akan selalu berbicara dengan bahasa yang sopan, selalu mengucapkan salam saat berjumpa ataupun berpisah. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang di dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.[3]
Melihat kondisi pendidikan di Indonesia yang dipandang belum memenuhi harapan yang ideal, akhirnya munculah sekolah-sekolah yang mengadakan sistem sekolah berbasis pesantren. Di SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto pembentukan karakter religius ini melalui metode Halaqah. SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto adalah sebuah lembaga pendidikan Formal yang berada dibawah naungan departemen pendidikan Nasional dengan berbadan hokum menginduk ke yayasan Nurul Hidayah berafiliasi dengan pondok pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto, yang berada dijalan Letkol Pol Soemarto Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara. Karena letaknya yang didalam wilayah pondok pesantren maka ada point plus yang nantinya sangat menunjang dalam proses pembentukan karakter religius bagi siswa.
Menurut Bapak Tohirin, M.Pd selaku kepala sekolah di SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto Visi Halaqoh di SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto adalah Membentuk anak yang berkarakter, religius dan berkepribadian Islami. Salah satu tujuannya adalah untuk pembentukan siswa yang memiliki karakter baik dan taat kepada agamanya. Metode Halaqoh ini merupakan metode pembelajaran Khusus PAI untuk menunjang pemahaman siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan pada luar jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode Halaqah yaitu berupa forum musyawarah maupun diskusi dengan keadaan duduk melingkar. Di dalamnya membahas materi PAI yang meliputi Aqidah, Akhlak, Tarikh.[4]
Dalam Observasi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti pada hari Jumat, 11 Mei 2018, peneliti memperoleh informasi bahwa SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto dalam Pembentukan Karakter Religius tidak hanya dalam pembelajaran kelas saja, akan tetapi melalui Metode Halaqah. Metode Halaqah dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter pada siswa. Peneliti mengamati pelaksanaan metode halaqoh ini pada hari Jumat, 11 Mei 2018 setelah selesai melaksanakan shalat dhuhur. Halaqoh ini dilakukan di halaman ruang kelas masing-masing siswa. Pada saat itu siswa mendengarkan ustadz/ ustadzah yang bercerita mengenai kisah Nabi Muhammad SAW. Siswa antusias untuk mendengarnya. Setelah selesai siswa diminta menyimpulkan hikmah dari cerita tersebut. Hikmah tersebut adalah sikap menyakini bahwa Allah berada di mana saja. Disitulah pembentukan nilai nilai pendidikan karakter religius mulai ditanamkan oleh ustadz/ ustadzah kepada siswanya. Dengan cara menerapkan hikmah dari cerita itu dalam kehidupan sehari-hari siswa, terutama di sekolah, seperti hikmah selalu meyakini, mengingat dan selalu beribadah kepada Allah SWT di mana dan kapan saja.[5]
Proses pembentukan karakter yang berlangsung di SMK Al Kautsar Purwokerto ini yang lebih menarik lagi dikarenakan dalam prosesnya tidak hanya disaat jam sekolah, melainkan berada di asrama, dikarenakan siswa siswi yang telah diterima disekolah akan langsung diasramakan, ada asrama tersendiri bagi siswa dan siswi dengan kapasitas dan fasilitas memadai, sehingga sangat menunjang dalam proses pembentukan karakter terutama karakter religius dikarenakan siswa dan siswi selalu dikontrol perkembangan dan karakternya oleh pembimbing di asrama dan guru disekolah.
Berdasarkan pemaparan tentang pentingnya pembentukan karakter religius di sekolah, sebagai salah satu upaya menyiapkan generasi bangsa Indonesia dengan berkarakter baik, terutama dalam pembuntukan karakter religius di Smk Al Kautsar Purwokerto, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk Pesantren Al Kautsar Purwokerto”.

B.     Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yaitu sebagai berikut:
1.        Pembentukan Karakter
Pembentukkan Karakter berarti proses, cara atau perbuatan membetuk sesuatu. Membentuk berarti menjadikan atau membuat sesuatu dengan bentuk tertentu berarti perlu pula membimbing, mengarahkan atau mendidik watak, pikiran, kepribadian, karakter dan sebagainya.[6]
2.        Karakter Religius
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional Karakter religius adalah sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter Religius yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai-nilai religiusitas yang diajarkan kepada siswa di sekolah, khususnya dalam pembelajaran di kelas melalui beberapa kegiatan yang sifatnya religius. Aspek karakter religius yang dapat diajarkan kepada siswa da-lam pembelajaran meliputi : mensyukuri keunggulan manusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain, bersyukur kepada Tuhan karena menjadi warga bangsa Indonesia, merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta, merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia, dan mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.[7]
3.        Metode Halaqah
Metode (Method) berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui”, hados berarti “jalan” atau “cara”. Metode berarti cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Metode dapat pula diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.[8] Halaqah dapat diartikan sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius. Iistilah Halaqah (lingkaran) biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran islam dengan peserta dalam sekelompok kecil sejumlah 3-12 orang mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum) tertentu.[9]  Halaqah dalam penelitian ini merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (Tarbiyah Islamiyah).
Metode Halaqah yang peneliti maksud disini merupakan cara pembelajaran khusus PAI yang terprogram dengan membentuk lingkaran untuk mengkaji ajaran islam, terdiri dari 10 sampai 12 siswa, yang dilakukan oleh SMK Al Kautsar Purwokerto. Metode halaqoh wajib diikuti oleh seluruh anggota sekolah (siswa dan ustadz/ ustadzah) dan akan diberikan nasehat, peringatan, bahkan sanksi apabila tidak mengikuti tanpa izin. Metode halaqoh di SMK Al Kautsar dilakukan setiap seminggu sekali yaitu pada hari Jumat.

C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil kesimpulan menjadi rumusan masalah, yaitu “Bagaimana Proses Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk Pesantren Al Kautsar Purwokerto?”

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang bagaimana Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqah Di Smk Pesantren Al Kautsar Purwokerto.
2.      Manfaat penelitian
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan dari penelitian ini memliki manfaat sebagai berikut:
a.       Manfaat teoritik
Hasil penelitian ini di harapakan memberikan sumbangan pemikiran dan ide dalam khazanah perkembangan proses pendidikan agama Islam khususnya dalam perbendaharaan pustaka skipsi di IAIN Purwokerto.
b.      Manfaat praktis
1)      Bagi siswa memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bahwa karakter regius dapat dibentuk melalui metode halaqoh.
2)      Bagi pendidik, penelitian ini sebagai dokumentasi tertulis untuk mengembangkan metode halaqoh yang menyenangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pembentukan karakter.
3)      Bagi SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dokumentasi abadi mengenai metode halaqah dan sebagai evaluasi metode halaqoh yang di lakukan oleh SMK Pesantren Al Kautsar Purwokerto.
4)      Bagi peneliti, mendapatkan pengalaman secara langsung tentang bagaimana pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di Smk Pesantren Al Kautsar Purwokerto.
E.     Kajian Pustaka
1.      Kerangka Teori
Menurut Departemen Pendidikan Nasioanl, dalam menereapkan pendidikan karakter yang salah satunya adalah karakter religius maka didefinisikan terlebih dahulu yaitu Pembentukkan Karakter yang berarti proses, cara atau perbuatan membetuk sesuatu. Membentuk berarti menjadikan atau membuat sesuatu dengan bentuk tertentu berarti perlu pula membimbing, mengarahkan atau mendidik watak, pikiran, kepribadian, karakter dan sebagainya.[10]
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional Karakter religius adalah sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter Religius yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai-nilai religiusitas yang diajarkan kepada siswa di sekolah, khususnya dalam pembelajaran di kelas melalui beberapa kegiatan yang sifatnya religius. Aspek karakter religius yang dapat diajarkan kepada siswa da-lam pembelajaran meliputi : mensyukuri keunggulan manusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain, bersyukur kepada Tuhan karena menjadi warga bangsa Indonesia, merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan di alam semesta, merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia, dan mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok bahasan dalam berbagai mata pelajaran.[11]
Metode Halaqah dapat diartikan sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius. Iistilah Halaqah (lingkaran) biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran islam dengan peserta dalam sekelompok kecil sejumlah 3-12 orang mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum) tertentu.[12]  Halaqah dalam penelitian ini merupakan istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (Tarbiyah Islamiyah).

2.      Penelitian Relevan
Pendidikan karakter telah banyak dibahas oleh para ahli yang telah melakukan penelitian baik yang muncul dalam bentuk buku-buku, makalah, jurnal dan sebagainya. Dalam penyusunan skripsi penulis menemukan referensi yang dijadikan sebagai bahan kajian mengenai teori-teori yang mendukung dari penelitian yang penulis angkat, antara lain;
Dalam karya Abdul Majid dan Dian Andayani yang berjudul“Pendidikan Karakter Perspektif Islam”. Buku tersebut dijelaskan bahwa ajaran-ajaran karakter atau akhlak pada dasarnya bersumber dan bertujuan untuk menumbuhkan public culture, tetapi bahan tersebut tidak bisa dilepaskan dan erat hubungannya dengan upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT (Religius). Dijelaskan pula esensi pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, dan strategi pendidikan karakter.[13]
Buku karya Suyadi dengan buku berjudul “Strategi Pembelajaran Pendidikan Krakter”. Di buku tersebut dijelaskan pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terancam dalam mengetahui kebenaran atau kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku tersebut menjelaskan tentang strategi pembelajaran karakter, wawasan pembelajaran karakter, dan dasar-dasar pembelajaran karakter.[14]
Penelitian tentang pendidikan karakter ini bukanlah penelitian yang pertama, akan tetapi pernah juga diteliti oleh Fakih Hamdani, yang mana dalam skipsinya yang berjudul Pembentukan karakter religius pada pesertadidik di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun ajaran 2011-2012, menjelaskan bahwa pembentukan karakter dapat dilakukan melalui keteladanan, pembiasan, penciptaan suasana yang kondusif, penanaman kedisiplinan, serta integrasi dan Internalisasi.
Keteladanan berfungsi membentuk karakter religius dimensi praktek peribadatan, penghayatan, dan pengalaman. Penciptaan suasana yang kondusif berfungsi membentuk karakter religius dimensi penghayatan, pengalaman, praktek peribadatan, dan pengetahuan agama. Penanaman kedisiplinan berfungsi membentuk karakter religius dimensi praktek peribadatan. kemudian internalisasi yang berfungsi membentuk karakter religius dimensi keyakinan dan penghayatan.[15]
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ifah Fajriya pada tahun 2010 yang berjudul “Metode Pengembangan Karakter Anak di TK diponegoro 106 Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Dalam skipsi tersebut membahas cara yang diupayakan guru dalam menumbuhkembangkan karakter (Fitroh, Akhlak) yang ada pada anak dengan merujuk karakter dasar pendidikan yang dirumuskan oleh Indonesia Heritage Fondation (IHF) yang dilakukan di TK diponegoro 106 Purwokerto tahun pelajaran 2009-2010.[16]
Skipsi tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, diantara persamaannya adalah sama-sama membahas pendidikan karakter. Sedangkan letak perbedaannya adalah skipsi tersebut membahas metode dalam pengembangan karakter sedangkan peneliti membahas tentang pola atau konsep atau metode halaqoh yang digunakan dalam pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SMK Al Kautsar Purwokerto.
Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Maskinil Fuad, Dosen Jurusan Dakwah STAIN Purwokerto pada tahun 2013 dengan judul; “Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk Kepribadian Muslim (Studi Etnografi pada Komunitas Jma’ah Tarbiyah di kota Purwokerto)”. Fokus penelitian tersebut fokus pada proses halaqah sebagai bimbingan kelompok dalam suatu komunitas yang dalam hal ini adalah komunitas Jama’ah Tarbiyah di Purwokerto dengan studi etnografi, yaitu meneliti dengan mengamati gelaja-gejala sosial yang timbul dalam komunitas tersebut. Beliau mengamati kasus tersebut sebagai Tesis Doktoral Jurusan Bimbingan dan Konseling Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).[17]
Sementara itu, dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SMK Al Kautsar Purwokerto. Kemudian Perbedaan lainnya adalah peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu suatu konsep keseluruhan untuk mengungkapkan rahasia tertentu, yang dilakukan dengan cara menghimpun data dalam keadaan sewajarnya, menggunakan cara bekerja yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak hilang sifat keilmiahanya atau serangkaian kegiatan serta proses menjaring data dan informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya.
F.      Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian.Penelitian ini memiliki sifat penyusunan deskriptif, dimana ditunjukkan untuk menganalisis dan menyajikan keadaan yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian, jenis datanya yaitu kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dari perilaku yang dapat diamati.[18]
Pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori yang ada di lapangan. Penulis memilih jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di SMK Al Kautsar Purwokerto.
2.      LokasiPenelitian
Penentuan lokasi penelitian pada suatu tempat merupakan masalah yang sangat penting guna mendapatkan data-data yang akurat. Adapun lokasi dari penelitian ini adalah SMK Al Kautsar Purwokerto, Jl.Letkol Pol Soemarto karangsuci Purwanegara purwokerto Utara Banyumas..
3.      Subjek dan Objek Penelitian
a.       Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yaitu mengenai variabel-variabel yang diteliti. Sumber utama data dalam penelitian ini adalah:
1)      Guru Mata Pelajaran PAI SMK Al Kautsar Purwokerto Pada subjek ini memiliki peran yang sangat penting sebagai pemegang kebijakan segala aktifitas yang ada
2)      Pembimbing Kegiatan Halaqah
3)      Siswa Siswi SMK Al Kautsar (Peserta Halaqah)


b.      Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yaitu situasi sosial, yang terdiri dari tiga komponen yairu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).[19]  Adapun objek dalam penelitian ini adalah Pembentukan Karakter Religius Siswa melalui Metode Halaqah di SMK Al Kautsar Purwokerto.
4.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam merealisasikan penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
a.       Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[20] Dalam menggunakan metode observasi yaitu untuk mengumpulkan data yang sedang diteliti. Observasi yang dilakukan adalah terjun langsung ke lapangan dan melihat proses implementasi pendidikan karakter religius di SMK Al Kautsar Purwokerto.
b.      Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukkan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.[21]
Metode wawancara digunakan untuk mengetahui lebih dalam dan jelas menegenai implementasi pendidikan karakter religius di SMK Al Kautsar Purwokerto. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu Guru Mapel PAI, Pembimbibg kegiatan Halaqah dan Siswa Siswi SMK Al Kautsar peserta halaqah.
c.       Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun gambar. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film.[22] Metode ini digunakan untuk  memperoleh data penguat pada kegiatan implementasi pendidikan karakter peduli lingungan di SMK Al Kautsar Purwokerto.
5.      Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.[23]
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan, oleh karena itu metode yang digunakan adalah analisis non teknik.
Dalam menganalisis data kualitatif penulis menggunakan langkahn langkah sebagai berikut:
a.       Data Reduction ( Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Jadi dari data tentang bagaimana implementasi pendidikan karakter Religius di SMK Al Kautsar Purwokerto yang diperoleh di lapangan yang jumlahnya cukup banyak penulis hanya memilih hal-hal yang penting saja dan membuang hal-hal yang tidak perlu.
b.      Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori sehingga akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang difahami tersebut.
c.       Conclusion Drawing/verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Metode ini penulis gunakan untuk mengambil kesimpulan dan verifikasi dari berbagai informasi yang di peroleh di SMK Al Kautsar Purwokerto, baik itu hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi.Sehingga dapat diketahui inti dari penelitian ini.
G.    Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis akan mendeskripsikan dalam sistematika, yaitu:
Bagian pertama, dari skripsi ini memuat Halaman Judul, Halaman Pernyataan Keaslian, Halaman Pengesahan, Halaman Nota Dinas Pembimbing, Abstrak, Halaman Moto, Halaman Persembahan dan Halaman Kata Pengantar, Daftar Isi yang menerangkan point bahasan dari isi skripsi secara komprehensif, serta Daftar Tabel.
Bagian Kedua, memuat pokok pokok permasalahan yang dibahas yang terdiri dari lima bab.
BAB I PENDAHULUAN,
Pendahukuan yang memuat pola dasar penyusunan dan langkah penelitian. Yang meliputi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika pembahasan.
BAB II: BERISI LANDASAN TEORI
Berisi tenang hal yang terkait dengan penelitian, yaitu Bagian pertama tentang pembentukan karakter religius meliputi: pengertian karakter religius, tujuan pendidikan karakter religius, nilai-nilai karakter religius, tahap perkembangan karakter religius, proses pembentukan karakter religius. Bagian kedua tentang metode halaqah meliputi: metode dalam perspektif pendidikan, sejarah metode halaqoh, pengertian halaqah, tujuan halaqoh, rukun halaqoh, adab-adab halaqoh, agenda aktifitas halaqoh, unsur-unsur halaqoh, sasaran halaqoh.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang  hal yang meliputi meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Dari metode penelitian ini akan di peroleh data tentang pembentukan karakter religius melalui metode halaqoh.
BAB IV  HASIL PENELITIAN
Meliputi, gambaran umum SMK Al Kautsar Purwokerto yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, visi misi, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, hasil penelitian, analisis data pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SMK Al Kautsar Purwokerto.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang berisi penutup. Dalam penutup ini berisi tentang kesimpulan dari penulis yang diakhiri dengan kata penutup.
Bagian Ketiga, dari skrripsi ini merupakan bagian akhir, yang didalamnya akan disertakan pula daftar pustaka, lampiran lampiran dan daftar riwayat hidup. Demikian gambaran sistematika penulisan skripsi yang penulis susun untuk memudahkan pembaca dalam menyimak dan memahami karya ini.


DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Andayani, Abdul Majid & Dian. 2013. Pendidikan Karakter Perspktif Islam. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. 2001. Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Fajriya, Ifah. 2010. “Metode pengembangan karakter Anak di TK diponegoro 106 Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Skripsi. STAIN Purwokerto.
Fuad, Maskinul. 2013. Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk Mengembangkan Kwpribadian Muslim (Studi Etnografi pada Komunitas Jma’ah Tarbiyah di kota Purwokerto)”. Tesis. UPI Bandung.
Hamdani, Fakih. 2012. Pembentukan karakter religius pada pesertadidik di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun ajaran 2011-2012”. Skripsi. STAIN Purwokerto.
Ilahi,  Muhammad Takdir. 2012. Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik,. Bandung: Nusa Media.
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta: BP. Migas.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mustari, Mohamad . 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pupuh, Fathurrohman. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Hlm. 15.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.



KERANGKA SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAAN KEASLIAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
PEDOMAN TRANSLITERASI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Definisi Operasional
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.     Kajian Pustaka
F.      Sistematika Pembahasan
BAB II PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQAH
A.    Pembentukan Karakter
B.     Karakter Religius
C.     Metode Halaqah
BAB III METODE PENILITIAN
A.    Loasi Penelitian
B.     Jenis Penilitiab
C.     Teknis Analaisisi data
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A.    Penyajiuan Data
B.     Analisis Data
C.     Faktor Pendukung dan Pengha,bat
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP




[1] Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), Hlm. 25.
[2] Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), Hlm. 3.
[3] Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa, (Jakarta: BP. Migas, 2004). Hlm. 5.
[4] Wawancara dengan Kepala Sekolah pada hari jumat, 11 Mei 2018 di ruang kepala sekolah pukul 10.00 WIB
[5] Wawancara dengan ustadz Abbas S.Pd.I pada hari Jumat, 11 Mei 2018 di ruang kelas XI TKJ pukul 13.00 WIB
[6] Depdiknas, Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas, 2001), Hlm. 135.
[7] Fathurrohman Pupuh, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Hlm. 106.
[8] Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014). Hlm. 12
[9] Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Hlm. 15.
[10] Depdiknas, Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas, 2001), Hlm. 135.
[11] Fathurrohman Pupuh, Pengembangan Pendidikan Karakter, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Hlm. 106.
[12] Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Hlm. 15.
[13] Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspktif Islam, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 12.
[14] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 6.
[15] Fakih Hamdani. “Pembentukan karakter religius pada pesertadidik di SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun ajaran 2011-2012”. Skripsi. STAIN Purwokerto. 2012.
[16] Ifah Fajriya. “Metode pengembangan karakter Anak di TK diponegoro 106 Purwokerto Tahun Ajaran 2009-2010”. Skripsi. STAIN Purwokerto. 2010.
[17] Maskinul Fuad. “Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok Untuk Mengembangkan Kwpribadian Muslim (Studi Etnografi pada Komunitas Jma’ah Tarbiyah di kota Purwokerto)”. Tesis. UPI Bandung. 2013.
[18] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 4.
[19] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 229.
[20] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 203.
[21] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 194.
[22] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 216.
[23] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 334.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGO KEMENAG JATENG MAJENG (REDESIGN)

METODE, STRATEGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI TINGKAT MI, MTs, MA/MAK BERBASIS KURIKULUM 2013